Selasa, 30 Agustus 2016

patzie and herself


Dan saat ini, sudah genap satu tahun setelah kejadian itu terjadi. Satu tahun yang begitu luar biasa telah kujalani. Satu tahun yang membuatku berbeda hari demi hari. Satu tahun yang tidak saja membuatku lebih baik, sekalipun aku pernah terjatuh, tetapi juga membuatku BARU. Dan demikianlah hari demi hari kulewati, hingga akhirnya, sampailah juga aku di malam hari kemarin, beberapa saat menjelang hari jadiku. Di dalam hati aku percaya, bahwa kali inipun Dia akan menuntun hatiku, sama seperti yang Dia lakukan di tahun yang lalu, sama seperti yang Dia lakukan senantiasa.

Dan malam itu,
Aku tidak pernah menyangka sebelumnya
Bahwa aku akan kehilangan seseorang yang begitu dekat denganku…


ME : patzie kau tahu hari ini hari apa?

MS : Memangnya kenapa?

ME : Come on, kamu itu patzie . Kamu suka melakukan segala hal dengan grand style.

MS : Grand style? Grand style apa maksudmu?

ME : Jangan katakan kalau kau lupa bahwa besok adalah hari ulang tahunmu!

MS : Iya, aku tahu, besok adalah hari ulang tahunku. Lalu kenapa?

ME : Ayolah, kita jelang hari esok dengan grand style. Kita buat legenda untuk dikenang.

MS : Tidak, aku rasa kita harus mengakhiri semua ini.

ME : Wait, what do you mean?

MS : Hidup ini bukan tentang kita. Ini tidak pernah dan tidak akan pernah tentang kita.

*ME: me , MS: my self

Aku hanya bisa terdiam menyaksikan perbincangan antara aku dan diriku di dalam alam pikiranku. Aku tidak pernah tahu bahwa suatu saat aku bisa berpikir seperti itu. Aku percaya, hikmat itu bukanlah dari diriku. Aku percaya, Allah-lah yang menuntun hatiku untuk memutuskannya. Dan di dalam hikmat itu, aku tahu aku harus mengucapkan selamat tinggal pada seseorang. Aku tidak menduga bahwa malam itu adalah malam terakhirku bersama salah satu serpihan dari diriku. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa hari ulang tahunku akan menjadi hari kematian bagi sebagian dari diriku.

Aku yang dahulu ada orang yang selalu memikirkan cara bagaimana agar aku bisa melakukan semuanya dengan grand style. Aku mau apa yang kukerjakan tetap ada di ingatanku sehingga kelak ketika aku memandang ke belakang aku bisa tersenyum dan berkata, “Wahai diriku satu tahun yang lalu, terima kasih zie,  jasamu besar, you are our legend!”

Aku yang dahulu selalu memikirkan apa yang harus kulakukan menjelang ulang tahun, hari Natal, Tahun Baru, bahkan Hari Valentine. Aku pernah melalui hari-hari yang luar biasa di antara semua itu dan tak akan pernah kusesali grand style yang pernah kubuat. Tetapi aku rasa, sudah saatnya aku menutup buku atas semua itu. Sudah saatnya aku berubah. Mengapa?

Karena siapa bilang hidup ini adalah tentang aku?

Hari ini adalah hari ulangtahunku, itu benar, terus kenapa? Apakah karena ini adalah hari ulang tahunku maka aku harus menjadikannya lebih istimewa dibanding hari-hari lain yang juga diberikan Allah kepadaku? Apakah karena ini adalah ulang tahunku maka aku harus mencari ide yang muluk-muluk untuk membuat grand style yang melegenda?

TIDAK!

Ini bukan tentang aku

Ini tidak lagi tentang aku

Ini tidak pernah tentang aku

Apakah akan ada orang yang memberi ucapan selamat untuk ulang tahunku? Apakah aku akan disukai dan diterima banyak orang? Apakah orang-orang akan membicarakan atau menanyakan tentang aku? Apakah statusku akan di-like? Apakah tulisan di blog-ku akan diapresiasi?

Hidup ini BUKAN TENTANG ITU loch!

Hidup ini bukan tentang aku




Aku bukan tokoh utama di dalam hidup ini

Apakah akan ada orang yang menyakiti perasaanku? Apakah aku akan tertolak? Apakah aku akan dibanding-bandingkan dan aku kalah? Apakah ada orang yang lebih bertalenta, pintar, dan saleh dibanding aku? Apakah ada orang yang terlalu populer hingga perlahan aku terlupakan dan tak lagi ada? Apakah suatu saat ketidakadilan akan menimpaku? Apakah sakit penyakit atau bahkan bencana alam akan menghantamku?

AKU TIDAK PEDULI!

Sebab hidup ini bukanlah tentang aku

Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa aku akan berpikir seperti ini. Aku yakin hikmat ini bukan berasal dari diriku sendiri, melainkan dari Allah. Hikmat ini, menjadi salah satu dari dua pernyataan yang paling MEMERDEKAKAN di dalam hidupku. Dan kalau aku boleh menyimpulkan seluruh isi Alkitab, dua pernyataan ini bisa menyimpulkannya, yakni bahwa:

Tuhan Yesus mengasihiku dan di dalam Dia aku beroleh pengampunan dosa

 dan

Hidup ini bukanlah tentang aku

Lalu tentang siapakah semua ini? Ini semua adalah tentang Dia. Ini tidak pernah selain tentang Dia. Dialah Allah yang penuh kasih, yang mengoyakkan langit dan memindahkan gunung untuk menolong aku ketika aku berteriak minta tolong. Dialah Allah, Sang Manna Hidup, yang turun dari langit, hidup di bumi, menderita bahkan mati di kayu salib untuk menghapus segala dosaku.

Aku dikasihi-Nya dan kasih itu melahirkan kasih di dalam hatiku. Aku mengasihi-Nya dan kasih itu yang memampukanku untuk sedikit demi sedikit melupakan keinginan-keinginanku. Aku hidup hanya untuk memuliakan Dia, bukan untuk mencari kemuliaan bagiku sendiri. Ini adalah tentang Dia dan bukan tentang aku. Dia harus makin besar, aku harus makin kecil bahkan terlupakanpun tak apa.







Aku hidup namun aku terlena. Kemudian aku bertanya-tanya, apa makna hidup ini. Aku mencari dan mencari tapi tak satupun dalam hidup ini bisa menjelaskan apa makna hidup kepadaku. Kemudian di tengah keputusasaanku, Dia datang dan berkata, “Jika kau ingin tahu apa makna kehidupan, janganlah mencarinya di dalam kehidupan, melainkan carilah di dalam Aku!” Aku percaya hal itu dengan segenap hatiku, sebab sungguh kasih karunia-Nya lebih baik bahkan dibanding kehidupan itu sendiri.

ps63_3

Tepat sekali, ini memang bukan tentang aku. Haleluya, sungguh luar biasalah Dia. Dialah yang mengundangku untuk hidup, benar-benar hidup, bukan sekadar exist di dunia ini. Dia yang dengan penuh kasih setia menunjukkan padaku bahwa untuk sampai kepada hidup, aku harus melalui “kematian”. Untuk hidup seutuhnya bersama Dia, aku harus melepaskan hidup yang kupertahankan selama ini. Untuk hidup, aku harus “mati”.

Matthew 10 39 NKJV

“It’s not about me”, itu adalah suatu rahasia. Rahasia yang tidak bisa dimengerti oleh semua orang. Orang-orang mencari apa arti hidup tetapi mereka tidak menemukannya. Mereka rela memberikan segala yang mereka punya untuk bisa mengetahui alasan mengapa mereka tercipta di dunia ini tetapi mereka tak kunjung memahaminya. Mengapa? Karena itu adalah sebuah rahasia. Sebuah rahasia yang hanya bisa dipecahkan dalam hidup bersama Yesus.

Bagi dunia, it’s all about me, it has to be about me. Kau harus menyukaiku. Kau harus menerimaku. Kau harus setuju denganku. Ayo-ayo, tanya sesuatu tentang aku sebab aku suka ditanyai. Dan apa yang terjadi? Mereka hanya mendapati diri mereka berakhir di padang gurun. Mereka bahkan tak ingat mengapa mereka bisa sampai ke sana dan bagaimana cara untuk pulang.

Bagi dunia, it’s not about me adalah tanda kekalahan dan ucapan selamat tinggal pada kesenangan hidup. Tetapi coba tebak! Yesus menaruh rahasia dan harta karun hidup yang melimpah di dalam suatu peti yang tertutup rapat. Peti itu tidak memiliki kunci. Satu-satunya cara untuk membuka peti itu adalah dengan mengucapkan kalimat sandinya. Dan kau tahu apa? Kalimat sandi itu adalah:

Maaf, Tapi Ini Bukan Hari Ulangtahunku

Hanya dalam Kristuslah, “It’s not about me” justru menjadi jalan menuju hidup yang seutuhnya!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~






Apa yang hendak aku maksudkan di balik semua ini, Teman-teman?

Maksudku adalah ini:
MILIKILAH KASIH!

Allah mengasihi semua umat manusia. Allah tidak menghendaki kebinasaan manusia ciptaan-Nya. Allah ingin manusia mengenal Dia. Tetapi apa yang terjadi? Iblis tidak henti-hentinya melakukan segala cara untuk menyesatkan umat manusia. Iblis bekerja mati-matian, hari demi hari, agar sebisa mungkin tidak ada orang yang diselamatkan. Allah sangat mengasihi seluruh manusia tetapi iblis sebegitu besarnya ingin membunuh, membinasakan, dan memusnahkan iman kita hingga hancur lebur.

Dan untuk itulah kita diutus. Milikilah kasih sebab kita sudah lebih dahulu dikasihi oleh Tuhan. Kasih itulah yang memampukan kita berperang melawan iblis. Kasih itu yang mendorong kita untuk memberitakan kebenaran kepada setiap orang.