Kabar Berita

Sambungan si Ibu dgn anak Perempuannya (Adik si Laki2 cerita diatas sebelumnya).Seorang dokter yang bertugas di sebuah desa sedang berkeliling ke rumah warga. Ia terkesan oleh kepandaian dan keramahan seorang anak perempuan berumur 5 tahun yang menyambut kedatangnya dengan ramah.Tak lama kemudian ia menemukan jawabannya, saat ibu anak itu sedang si...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Seorang KAMU dimataku.. Kamu punya keterbatasan, tapi dalam keterbatasan yang kamu miliki, kamu masih terus berusaha untuk melengkapiku. Secara fisik, kita terlihat rendah. Dari luar, kita memang tak terlihat menarik. Tapi disini, di dalam hatiku dan kamu, kita punya sesuatu yang tak dimiliki siapapun yang hanya bisa menjelekan keadaan aku dan kamu .. CINTA

Kabar Berita




SEEKOR KERANG ada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam sejenak, "Saki...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Pernahkah kau berpikir bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan ketidaksengajaan? Layaknya anak-anak yang bermain dengan segumpal tanah liat lalu tidak sengaja membentuknya menjadi hal baru  untuk dimainkan dan dipermainkan.
Ia kemudian menjadikannya tokoh utama dalam cerita yang Ia buat  sendiri, menjadikannya mainan yang Ia banggakan. Namun, dengan ...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Indera, di sinilah mereka sekarang berada, mencari kepuasan. Dan dari sekian banyak kesenangan di dunia ini mereka mencarinya dengan mata. Ya, indera yang teramat vital dan fatal bagiku. Mereka mencari estetika dengan mata, mengamati logika dengan mata, dan meniru etika dengan mata. Kau tentu tahu siapa yang aku maksud. Tutuplah matamu dan liha...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Berapa banyak ketakutan di dunia ini akan kematian? Apa kau takut mati, sayang? Aku sering berkata kepadamu, “Aku ingin mati muda! Amin!”. Kau pun mengerutkan dahi putihmu mempertemukan alis tipis di tengah chakra ajna-mu. Aku pun tertawa melihat ekspresimu itu, kau tampak lucu seperti bayi yang kebingungan karena sebuah kata yang belum dipahaminya. Wajar jika kau menanggapinya seperti itu tapi aku benar-benar serius dengan ucapanku.Hidup yang tak pernah tamat ini sangat melelahkan. Ada hidup ada mati. Ada penderitaan ada kedamaian. Jika hidup adalah penderitaan maka mati adalah kedamaian. Ya, memang demikian. Mengapa mereka berkata, “Aku belum siap mati, bekalku belum cukup!”?! Lantas, kapan mereka siap untuk mati?! Tidak akan pernah, tentu itu jawabannya.Mereka yang takut mati atau bermain kata dengan ketidaksiapan akan kematian adalah orang-orang yang terlena akan kehidupan. Kematian adalah kebahagiaan terbesar di dunia. Coba pahami kalimat ini, aku tidak berbicara seenak perutku. Kematian adalah momen terindah di setiap kisah di dunia ini bahkan melebihi kebahagiaan akan pernikahan. Percaya? Aku tidak takut mati malah sebaliknya aku sangat takut akan kehidupan. Hidup yang pernah aku lalui, hidup yang kini aku jalani, dan hidup yang akan aku tempuh. Tidakkah pernah semua itu menyeramkan untukmu? Tak pernah ada kisah kehidupan di dunia ini yang tak tersentuh oleh penderitaan. Mereka yang hidup akan berlari-lari, berteriak, meronta, tertawa, menangis, gila, dan pada akhirnya adalah kejenuhan. Berbeda dengan kematian, hanya satu kata yaitu diamAku ingin mati muda karena aku tidak ingin mengalami masa renta, sakit, dan tua. Tapi, itu bukan alasan yang benar-benar mendasar. Aku ingin mati muda bahkan saat ini juga jika Engkau berkenan karena aku benar-benar rindu untuk pulang, Tuhan. Tapi aku tahu, ada kisah yang tidak kuketahui yang membuatku hidup saat ini, karma. Sejatinya yang aku dan kau takutkan adalah sama, sayang! Karma, yang membuat kita menjalani kisah yang membuat kita hidup, menderita dalam dosa dan bersukacita karena pahala. Apa yang kau takuti selama ini bukanlah kematian melainkan kehidupan setelah kematian yang tidak pernah dapat kau bayangkan. Apa kubilang, hidup itu adalah gerak dan derita, dan mati itu adalah diam dan damai. Kau ingin bahagia, sayang? Berhentilah memikirkan hidup atau menghidupkan pikiran, berpikirlah tentang mati dan matikan pikiran. Mati selagi hidup. Aku ingin mati muda! Amin!

Kabar Berita

Wanita, estetika teragung di dunia. Rupa, kata, suara, dan rasa seorang wanita adalah kemuliaan. Mereka selalu memiliki bau yang mewangi. Mereka selalu memiliki warna yang menarik perhatian. Mereka selalu memiliki sentuhan yang lembut. Langkah mereka selalu berirama. Gestur mereka selalu menggoda. Sosok mereka selalu menginspirasi. Tidak ada...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Terhentak asaku saat kulihat untuk pertama kalinya drama dirimu. Kita berjalan selaras dan sejajar tapi kamu tidak tahu aku yang ada di seberangmu. Tak kunjung ku hentikan mata ini mengamati dirimu. Kamu melangkah lamban dengan genangan rindu di matamu, rindu untuk dia, bukan aku. Beberapa kali bibir manismu mengucap, dari kejauhan aku hanya d...
Lihat Selengkapnya

Kabar Berita

Kehangatan dalam Ke Sepertinya memang tidak mungkin, mungkinkah dalam sekejap dua insan yang berbeda baik fisik dan pikiran dapat bersatu dan bergandengan tangan?! Namun, kharisma seorang suci dapat meluluhkan setiap dendam yang tak berarti. Dan merupakan suatu adat, bahwa membantah perkataan seorang Guru adalah seperti memberikan kutukan hidup dan mati pada diri sendiri. Aku orang itu. Aku telah mengutuk diriku sendiri. Kau ingat, sayang?! Apa kau pikir aku senang melakukan ini semua? Apa kau pikir aku suka dengan rasa sakit? Tidak, sayang! Aku tidak benar-benar gila. Aku hanya ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tapi, aku masih belum yakin apa itu. Apa ini layak disebut cinta atau hanya ego? Mereka mengatakan kepadaku tentang batas tipis antara cinta dan benci. Aku pun bertanya-tanya tentang apakah itu? Lalu, aku teringat akan Engkau. Dia Yang Maha Pengasih. Tuhan adalah kasih. Selama ini aku selalu menggunakan kata cinta bukan kasih. Aku pun tersadar. Batas tipis itu adalah kasih. Kasih ada di antara cinta dan benci. Kasih ada di antara hidup dan mati. Kasih adalah sebuah batas. Ehm, bukan! Lebih tepatnya kasih adalah esensi dari segala subtansi. Aku teramat mencintaimu. Aku sangat membencimu. Kedua rasa ini adalah benar bukan sebuah dilema. Namun, kebenaran yang hakiki adalah rasa yang disebut kasih. Saat kau mencintai seseorang kau akan sangat mempedulikannya. Hal sekecil apapun darinya akan sangat berarti bagimu. Begitu pun saat kau membenci seseorang kau tidak sadar bahwa kau sedang mempedulikannya. Hal sekecil apapun darinya teramat mengganggu bagimu. Kepedulian itu disebabkan oleh kasih. Benih kecil yang bersemayam dalam setiap rasa. Akan tetapi, aku tidak yakin apa aku mengasihimu, sayang! Kasih adalah pelepasan bukan keterikatan, tentu ini yang membedakannya dengan cinta. Dan hingga detik ini aku masih belum bisa melupakanmu, sayang! Terlebih lagi kini aku hidup beserta kutukanku. Ini tidak mudah, sayang! Jangan salah paham! Sungguh, aku tidak menyalahkanmu! Semua ini mutlak masalahku. Entahlah! Saat ini ingin sekali aku menyelinap di kala tidurmu, menyisir halus kulit putihmu, dan menumpahkan hasratku padamu. Aku ingin bercumbu denganmu sekali lagi, dan aku sebut ini cinta. Apa ini salah? Dan di sisi lain, aku ingin sekali mencekikmu saat kau lengah, meneriakkan rasa pedihku di telingamu, dan kuhisap habis darahmu. Aku ingin membalas dendamku, dan inilah kebencian. Ya, aku tahu, keduanya adalah salah!Inilah aku yang terkutuk karena terlalu lama aku melupakankata sang Guru. Tapi, kisah tak kunjung lelah memperingatkan aku tentang kasih. Aku memang binatang jalang, aku lebih busuk daripada sampah. Tapi, ada kasih dalam hatiku. Itu yang kusebut kehangatan dalam kebekuan. Layaknya iglo yang terbuat dari es, kau akan merasa hangat saat berada di dalamnya. Setiap insan akan selalu berbeda baik fisik dan pikiran tapi operating system-nya tetap sama yaitu kasih. Bolehkah aku berpikir kembali tentang kemungkinan? Mungkin kita masih dapat bersatu dan bergandengan tangan, sayang! Akan tetapi, aku tidak ingin mencintaimu lagi, atau membencimu lagi. Aku hanya ingin mempedulikanmu atas nama kasih. Jalan kebenaran itu adalah kasih. Esensi dari segala subtansi. Aku mengasihimu