di titik ini
kita harus berhenti sejenak
menakar rasa menguji hati
agar kejujuran tak lagi menjadi
sekedar bumbu obrolan
diantara bualan demi bualan
tentang masa depan yang tanpa cacat.
maka jika kekecewaan itu mengoyak harapan
tak perlu gelisah
sebab ketololan kita ini akan menjadi indah
kelak,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar