Sabtu, 25 Juni 2016

aku adalah mawar

Pernahkah kau berpikir bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan ketidaksengajaan? Layaknya anak-anak yang bermain dengan segumpal tanah liat lalu tidak sengaja membentuknya menjadi hal baru  untuk dimainkan dan dipermainkan.
Ia kemudian menjadikannya tokoh utama dalam cerita yang Ia buat  sendiri, menjadikannya mainan yang Ia banggakan. Namun, dengan  sengaja  Ia memberinya banyak derita dan siksaan pada mainan kebanggaannya itu, hanya untuk memuaskan hatinya.
Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Namun, Ia sendiri yang menjadikannya perusak bagi bumi dan makhluk lainnya.
Tuhan menganugerahi sekelompok manusia dengan kepintaran agar  dapat menciptakan kebudayaan layaknya peri-peri yang menaburkan keajaiban. Tapi, Tuhan pula memberikannya sifat sombong sehingga manusia itu saling mencemooh dan menimbulkan peperangan.
Tuhan menganugerahi sekelompok manusia dengan kebijakan agar dapat memimpin dan menjadi teladan bagi makhluk lainnya layaknya para bijak yang penuh kharisma. Tapi, Tuhan pula memberikannya keegoisan sehingga kepemimpinan berubah menjadi kekuasaan dan menimbulkan peperangan di antaranya.
Tuhan menganugerahi sekelompok manusia dengan kekuatan agar dapat memelihara dan melindungi bumi ini berserta isinya layaknya raksasa-raksasa dan dewa-dewa di dalam mitos. Tapi, Tuhan pula memberikannya sifat serakah sehingga mereka saling berebut dan mencuri hak yang bukan miliknya, setelah itu timbulah peperangan.
Perbedaan yang diciptakan Tuhan begitu indah namun mawar merah akan selamanya berduri.
Apakah kau berpikir bahwa dunia ini akan tampak lebih indah jikalau peperangan dihapuskan? Apakah kau berpikir bahwa Tuhan membenci akan adanya peperangan? Pernahkah kau merasa tidak senang mendengarkan cerita tentang peperangan di masa lampau? Bagaimana jikalau dunia ini berakhir dikarenakan lenyapnya peperangan di muka bumi ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar