Rabu, 04 Januari 2012

ini smua karena Allah..

menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh. Kulihat Tuhan di ruang pengemudi, Ia menatapku dan berkata, "Lepaskanlah tambatan tali itu, dan biarkan Aku membawa engkau ke seberang. Sebab bukan rancangan-Ku engkau tertambat disini."

Gelisah dan kuatir aku menjawab, "Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap di sini? Aku tidak akan melihat taufan dan badai. Dan aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau."

Dengan lembut, Ia memegang tanganku, menatap mataku dan berkata, "Jika engkau tidak mengalami taufan dan badai, engkau tidak akan pernah melihat bagaimana Aku mengatasi semua itu. Engkau juga tidak akan pernah melihat, bahwa Aku berkuasa atas semua itu."

Dalam pergumulanku, aku memandangi tali yang mengikat perahu. Di tali itu, aku lihat ada rasa kuatir akan keuangan, pekerjaan, kehidupan, kesehatan, dan masa depanku. Dalam hatiku aku bertanya, 'Tahukah Ia apa yang aku inginkan? Mengertikah Ia apa yang aku rindukan?'

Tuhan memelukku dan berkata lembut, "Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, bahkan mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan. Tapi maukah kau percaya, bahwa rancangan-Ku adalah rancangan damai sejahtera, dan masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan?"

Ia memeluk aku dan menangis bersamaku. Lalu dengan berat aku melepas tali perahuku. Aku lepaskan semua rasa kuatir itu dari hatiku. Aku taruh hak atas masa depanku di tangan-Nya, aku tidak tahu bagaimana nanti masa depanku, tapi aku percaya Ia sudah ada di sana.

Sambil menangis aku menatap-Nya dan berkata, "Jadilah nahkoda dalam hidupku dan marilah kita berlayar bersama."
◦°˚˚°◦oђёђёђё◦°◦

Tidak ada komentar:

Posting Komentar