Zhiva,
Meskipun hal2 buruk telah terjadi diantara kita akhir2 ini.
Aku selalu bersyukur atas hadirnya kamu dalam hidupku selama 12 tahun terakhir.
Aku bersyukur telah tumbuh menjadi lebih dewasa bersama kamu. Dewasa dalam iman, pekerjaan dan keluarga.
Aku bersyukur atas hadiah yg tidak ternilai dari kamu, yaitu hadirnya 3 anak2 yg cantik dan ganteng. Anak2 yang pintar, sopan dan membahagiakan setiap moment dalam hidupku. Anak2 yang takut akan Tuhan, yg dalam beberapa situasi, aku malah belajar dari mereka.
Zhiva, saat ini aku sedang mendengarkan khotbah pendeta yg sedang membicarakan pandangan Kristen tentang perceraian.... Ironis sekali bagiku, krn ditempat yg sama 26 agustus 2000, pendeta Agus mengajarkan kita ttg pernikahan menurut kristen, kemudian diikuti oleh sumpah setia diantara kita berdua.
Malam ini, untuk pertama kalinya kita berada ditempat terpisah dan tanpa perayaan syukur bersama keluarga. Tp doaku selalu bersamamu.
Akupun telah belajar untuk mengenal keadaan. Rasa sesalku adalah bukan terhadap perceraian yg terjadi, tapi sikap bermusuhan yg tengah terjadi diantara kita.
Sampai kapan kita membiarkan hal ini terjadi terus?
Apakah ini adalah contoh yg terbaik yg kita bisa berikan kepada anak2 dan adik2 kita?
Dimana tanggung jawab kita sbg orang tua dan anak tertua dalam keluarga.
Jujur aku gak tau apa yg sedang terjadi dan bagaimanakah semua ini akan berakhir. Walaupun ego-ku berkata hal2 yg negative, tp hatiku tetap mencintaimu.
Good bye my lover, my friend. U had been the one for me.... (James Blunt)
Christob's
Kebetulan aku teringat kesalahanku kpd kamu. Sewaktu kamu jemput aku dr singapore... Aku terlalu kasar sama kamu. Maaf ya.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: Christobs
Date: Sun, 26 Aug 2012 14:32:47
Meskipun hal2 buruk telah terjadi diantara kita akhir2 ini.
Aku selalu bersyukur atas hadirnya kamu dalam hidupku selama 12 tahun terakhir.
Aku bersyukur telah tumbuh menjadi lebih dewasa bersama kamu. Dewasa dalam iman, pekerjaan dan keluarga.
Aku bersyukur atas hadiah yg tidak ternilai dari kamu, yaitu hadirnya 3 anak2 yg cantik dan ganteng. Anak2 yang pintar, sopan dan membahagiakan setiap moment dalam hidupku. Anak2 yang takut akan Tuhan, yg dalam beberapa situasi, aku malah belajar dari mereka.
Zhiva, saat ini aku sedang mendengarkan khotbah pendeta yg sedang membicarakan pandangan Kristen tentang perceraian.... Ironis sekali bagiku, krn ditempat yg sama 26 agustus 2000, pendeta Agus mengajarkan kita ttg pernikahan menurut kristen, kemudian diikuti oleh sumpah setia diantara kita berdua.
Malam ini, untuk pertama kalinya kita berada ditempat terpisah dan tanpa perayaan syukur bersama keluarga. Tp doaku selalu bersamamu.
Akupun telah belajar untuk mengenal keadaan. Rasa sesalku adalah bukan terhadap perceraian yg terjadi, tapi sikap bermusuhan yg tengah terjadi diantara kita.
Sampai kapan kita membiarkan hal ini terjadi terus?
Apakah ini adalah contoh yg terbaik yg kita bisa berikan kepada anak2 dan adik2 kita?
Dimana tanggung jawab kita sbg orang tua dan anak tertua dalam keluarga.
Jujur aku gak tau apa yg sedang terjadi dan bagaimanakah semua ini akan berakhir. Walaupun ego-ku berkata hal2 yg negative, tp hatiku tetap mencintaimu.
Good bye my lover, my friend. U had been the one for me.... (James Blunt)
Christob's
Kebetulan aku teringat kesalahanku kpd kamu. Sewaktu kamu jemput aku dr singapore... Aku terlalu kasar sama kamu. Maaf ya.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: Christobs
Date: Sun, 26 Aug 2012 14:32:47